...


Selasa, 22 September 2009

Bintang (sedang) merindukan cumbuan

Malam ini sungguh sang bintang merindukan cumbuan pantai.
Merindukan deburan, pasir, biru, karang, dan makhluk lainnya.
Bintang merindukan bercerita dengan pantai, yang menelan semua suara ceritanya.
Sungguh, untuk berteriak pun bintang tak akan malu lagi.
Karena sang teriakan ditelan dan menjauh dibawa sang ombak.

Ya, bintang rindu kepada pantai
Karena hanya ia yang mampu membujuk sang sinar untuk melegakan asa
Pantai lah yang mengerti semua keterdiaman bintang
Bintang hanya butuh dirasakan dan didengarkan
Tidak butuh untuk tindakan balasan

ah, pantai...
Kapan aku dapat merasakan hangatnya butiran pasir yang menenangkan jiwa?
Kapan aku ternyamankan dengan nyanyian deburan airmu?
Kapan aku dapat tiba-tiba menangis memandang putihnya awan menggambar sang biru?
Kapan aku tersatukan dengan penghuni lautmu?

Bahkan, kapan aku meluapkan asa diri yang kau telan setelahnya?

Sungguh sang bintang sangat merindukan kenyamanan
Kemengertian
Kehangatan
Keterdiaman
Dan kesunyian pantai.

Sungguh kali ini san bintang ingin meluapkan semuanya
Dalam asa
Air mata
Teriakan
Atau keterdiaman


Yang bintang butuhkan hanya cumbuan pantai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar