...


Kamis, 15 Juli 2010

Berlari

Kini aku berada di jalan, terdiam sendiri tertelan keadaan. Apakah ini jalan yang sama seperti kemarin? Entahlah, aku tiada menggeliat dalam diam. Bosan keadaan lalu berujung pada diri berlari. Menanggalkan diam dengan geliat bisu atau mencapai keramaian pada garis pengharapan, entahlah diri tetap tertelan.

Lalu lari, terus berlari, hingga bunga tiada sari. Kelelahan mengganti keadaan, tapi tetap saja tertelan. Aku boleh melepas penat sejenak, kan? Setelahnya, aku janji melanjutkan lari sendiri.

Aaaah, tapi tetap saja bosan yang meninggalkan kesan. Aku ingin dikejar lalu sejajar. Lalu menawarkan pelega sedalam telaga. Bergandengan, menguatkan jari untuk tetap mengayun. Lalu kita berlari, terus berlari. Menanggalkan entah apa atau demi mencapai garis? Aku sudah tidak perduli. Sepanjang jari bertaut menjalin, bersama....